BUPATI FAIDA : SAMPAIKAN MATERI CINTA PRODUK LOKAL JEMBER
Sebanyak 400 siswa SMKN 5 mendapatkan kesempatan emas dengan menerima materi itu langsung dari Bupati Faida.
Duduk bersila di aula, mereka mendengarkan materi tersebut. Mereka merupakan bagian dari lebih 40 ribu siswa di 400 sekolah se-Kabupaten Jember yang menjadi peserta program tersebut.
“Bela negara melalui cinta dan mengkonsumsi produk lokal, terutama produk lokal di Kabupaten Jember,” terang Bupati kepada wartawan usai memberikan materi.
Materi ini bertujuan membangun karakter generasi yang cinta tanah air dan siap bela negara. Bupati menjelaskan, materi ini memunculkan ciri khas atau pembeda kepada anak Jember saat setiap mengkonsumsi, yakni memilih produk Indonesia atau lokal.
“Itu salah satu karakter yang ingin dibangun dari anak-anak di Kabupaten Jember. Ibarat pondasi, tidak mungkin satu pohon bisa tumbuh kuat kecuali akarnya kokoh,” tutur Bupati.
Menurut Bupati, saat ini sedang membangun akar karakter bangsa melalui siswa di Kabupaten Jember agar mampu bersaing dengan yang lainnya.
Bupati menjelaskan, pilihan karakter menjadi pembeda anak Jember karena karakter sulit disaingi. Sisi karakter ini juga merupakan pondasi kesuksesan generasi.
Bangsa ini memerlukan generasi yang mempunyai visi. Generasi yang melakukan segala sesuatunya dengan visi atau tujuan yang jelas.
Program Satu Sekolah Satu TNI memiliki visi yang jelas, yakni membangun generasi yang mempunyai karakter pembeda yang sulit disaingi. Karakter yang dibangun adalah karakter cinta tanah air dan membela negara melalui kecintaan terhadap produk-produk lokal.
Tujuan kedua yaitu membangun karakter kejujuran. Hilangnya kejujuran merupakan masalah yang sangat besar. Ketiga karakter peduli. “Percuma siswanya hebat. Percuma siswanya juara, tetapi mereka tidak peduli kepada sesama. Punya ilmu pertanian, tetapi tidak peduli kepada petani,” ujarnya.
Program satu Sekolah Satu TNI merupakan program membangun sumberdaya manusia. “Kalau ingin untung seumur hidup ada tanaman yang namanya sumber daya manusia, termasuk siswa adalah aset-aset bangsa,” jelas Bupati.
Salah satu contoh cinta produk lokal diantaranya membeli susu. Penjualan susu produk luar negeri di Indonesia mencapai 1 juta liter per hari. Keuntungannya mencapai Rp. 200 triliun.
“Padahal kita punya produk susu sapi bestcow produk Jember yang merupakan susu kambing organik di Jember, susu Almond produk Jember, susu Kefir Bangsalsari, dan Susu Segar Rembangan,” jlentrehnya.
Dulu Bangsa Indonesia, masih menurut Bupati, tidak menguasai tanah air. Tetapi, sekarang sudah menguasai kehidupan. Namun, sekarang telah dijajah produk asing. Tanpa disadari membiarkan diri tergantung produk asing.
“Padahal kita punya produk sendiri yang membuat ekonomi berputar lebih baik. Uangnya untuk bangsa sendiri, yaitu meningkatkan kemampuan UKM. Menghargai produk dari SMK dan mengkonsumsi produk SMK adalah bagian cinta tanah air dan bela negara.”
Bupati menegaskan, sasaran program Satu Sekolah Satu TNI adalah pemuda, karena generasi muda adalah agen perubahan. “Bangkit dan berbuat sesuatu atau lupakan semua mimpi. Kita harus berubah atau kita tetap dijajah bangsa lain dengan tergantung produk perusahaan asing,” tuturnya.
Ada tiga sikap perjuangan generasi muda dengan materi cinta produk lokal. Yakni membeli produk Indonesia, membela Indonesia, dan menumbuhkan persaudaraan.
Sementara itu, Dandim 0824 Jember Letkol Inf. Arif Munawar menjelaskan tahap pertama Satu Sekolah Satu TNI ini diberikan untuk siswa SMA, SMK, dan Aliyah negeri maupun swasta.
Program ini melibatkan 415 anggota TNI yang dibagi menjadi 31 tim dengan setiap tim terdapat 13 orang. “Satu tim akan masuk ke satu sekolah mengajarkan baik kedisiplinan, cinta tanah air dan cinta produk lokal,” jelasnya.
Menurutnya, program ini adalah upaya pembangunan karakter sejak dini. “Karena kedepannya akan meneruskan estafet kepemimpinan, baik di militer maupun pemerintah daerah dan bangsa,” tuturnya.
Tim ini menyiapkan pemuda dengan pendidikan karakter, kedisiplinan yang tinggi, cinta tanah air, dan wawasan kebangsaan yang luas.
“Akan Ada evaluasi setiap bulan terkait kekurangannya, kemudian diperbaiki dan juga akan menambah kreasi dan inovasi agar kedepannya memberikan output yang maksimal,” pungkasnya.(tim*).
Post a Comment