BUPATI FAIDA : KEIKHLASAN GURU NGAJI PERLU PERHATIAN KHUSUS
"Karena pejuang yang tidak pernah berteriak untuk kepentingannya sendiri, mengabdikan hidupnya untuk kepentingan umat dan tugas agama, yaitu guru ngaji," katanya, Minggu (22/7/2018)malam.
Dalam Keikhlasan guru ngaji itu bahkan diwujudkan dengan menolak honor yang diberikan Pemkab Jember. Penolakan itu semata-mata karena takut terganggu keikhlasannya.
"Bukan karena ekonominya sudah mapan, tapi karena betul-betul sudah niat mencari ridho Allah SWT. Justru yang seperti ini harus mendapatkan perhatian lebih," Bupati Faida di PP Zahrotul Uqbaa "Yazzuba" Kesilir Wuluhan.
Ada pula guru ngaji yang memakai honornya untuk mengecat mushollah, bukan untuk kepentingannya sendiri.
Selama ini pehatian Pemerintah Kabupaten Jember dengan memberikan honor atau insentif. Di masa kepemimpinan Bupati Faida, perhatian itu ditambah dengan memberikan asuransi bagi guru ngaji dan keluarganya.
Selain itu, perhatian khusus juga diberikan kepada anak guru ngaji untuk mendapatkan prioritas mendapatkan beasiswa kuliah.
Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. di pondok pesantren Zahrotul Uqba "Yazzuba" Kesilir Wuluhan untuk menghadiri tasyakuran dan wisuda 14 santri TPQ .
Pengasuh PP Zahrotul Uqbaa "Yazzuba" KH. Mahfudz Barmawi mengucapkan terima kasih kepada Bupati Faida yang telah datang memenuhi undangan khotmil Al Qur'an.
Kiai Mahudz mengaku bangga Bupati Faida ikut menyaksikan santri-santri menjalani prosesi wisuda Al-Quran.
"Ini menunjukkan bupati sayang kepada anak-anaknya," ujar Kiai Mahfudz.(tim*).
Post a Comment