Header Ads

CAWAGUB PUTI GUNTUR BLUSUKAN KE DESA CURAH NONGKO JEMBER

SRJ NEWS - Menjelang Pilgub Jatim 27 Juni  Mendatang , Senin 18/6/18, Pasangan dari Calon Gubernur Saifullah Yusuf. yaitu Puti Guntur Soekarno menemui  petani warga Curah Nongko yang tergabung dalam wadah aspirasi petani( Wartani) dan Siper di Desa Curah Nongko, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember Jatim. Cawagub pasangan Gus Ipul ini mendorong industri setempat guna penguatan ekonomi masyarakat yang notabene petani.

"Tadi mereka meminta kepada penguatan pengolahan hasil sumber daya alam setempat, yakni pisang yang di jual disini hanya pisang mentahnya, tetapi kemudian sesuai dengan program kami tadi saya sampaikan penguatan lewat hasil pisang itu sendiri," kata Puti Guntur Soekarno saat di wawancara beberapa wartawan, Senin (18/6)usai acara.

Masih menurut Puti, motivasi ini bisa menjadikan hasil panen di buat seperti kripik pisang, kue pisang, sale pisang, ice cream dan sebagainya. "Tetapi tidak hanya pada itu, saya juga mendorong penguatan bagaimana pengemasannya agar lebih memiliki nilai jual di pasaran." imbuhnya. 

Karena biasanya yang dia lihat, industri kecil atau home industri. Dimana ibu-ibu bisa mengolah pisang menjadi kripik, tetapi hanya kripik saja. Tanpa mengetahui bagaimana mengemasnya dengan baik, yang tentunya akan meningkatkan nilai jual dari pada olahan pisang itu pada umumnya.

"Pisang itu sendiri ada beberapa contoh dari anak muda yang memang berhasil mengolah pisang menjadi makanan yang enak dan layak jual, seperti pisang berkalut dengan coklat, kopi dan sebagainya. Jadi mereka harus terkoneksi, dengan kelompok ibu-ibu, anak muda maupun yang bisa memberikan aplikasi pelatihan kepada ibu-ibu kepada mereka," harap Puti. 

Kendala infrastruktur juga mereka sampaikan kepada dirinya, dan ini menjadi ranah pemerintah daerah tentunya. Komunikasi dengan pemerintah daerah itu sangat penting, hubungan vertikal, horizontal untuk mewujudkan satu tata pemerintahan yang baik itu sangat penting.

"Sehingga saya dan gus ipul harus membangun koordinasi, sinergitas, komunikasi, hubungan tata kelola pemerintah antara pusat, provinsi dan kabupaten atau kota yang efektif dan efisien itu menjadi kata kunci dalam keberhasilan jawa timur kedepan ." ungkapnya. 

"Jawa timur hasil kolaborasi harus di dorong dengan slogan kami "kabeh sedulur, kabeh makmur" yaitu kerja kolaborasi dan gotong royong, dengan masyarakat, komunitas, elemen, institusi di dalamnya jawa timur," tuturnya. 

Petani hutan sosial tadi juga menyampaikan tentang masalah tanah, dan untuk permasalahan sosial ini hutan juga menjadi wadah untuk meningkatkan kesejahteraan, dan juga bisa menjaga ekosistem yang ada serta kelestarian lingkungan yang ada di hutan tersebut.

"Saya mendorong bahwa Permen No.39 itu yang memberikan ruang atau wadah, bagi para warga dan petani untuk mengelola hutan yang memang punya potensi untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat setempat. Dari pada tidak di kelola terbengkalai, lebih baik di kelola dan bisa meningkatkan hidup masyarakat," pungkasnya. (*tim)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.