Header Ads

MANTAN NAPI DILATIH UNTUK BISA BERWIRAUSAHA MANDIRI


Mantan Napi Dilatih Mandiri

Jember – Wajah Halimah (narapidana kasus narkoba) kemarin berbinar-binar. Perempuan asal Kalisat itu akan segera bebas dari hukuman. Namun sebelum pulang, dia dibekali kepelatihan agar mandiri di kampung halaman. ”Padahal saya sempat bingung. Kalau pulang (keluar LP) mau kerja apa,” jelasnya. Untungnya, warga binaaan Balai Pemasyarakatan (Bapas) kelas II Jember itu dibekali pelatihan mandiri.
Halimah tak sendiri, tapi bersama 15 mantan narapidana lainnya, ikut belajar membuat mie ayam dan nugget di SMKN 3 Jember, kemarin (3/5). Bahkan, Halimah yang merupakan narapidana bebas bersyarat itu sudah memiliki usaha roti. “Dulu sempat dilatih membuat roti,” katanya pada Jawa Pos Radar Jember.
Mereka tampak serius mendengarkan penjelasan dari guru tata boga di ruangan praktek SMKN 3 Jember. Beberapa alat masak dan bahan makanan sudah tersaji. Cara membuat mie ayam dan nugget dijelaskan secara rinci, terutama menu dasar yang dibutuhkan.
Teori yang disampaikan cukup lama, hingga kemudian mereka praktek membuat makanan tersebut. “Kalau sudah bisa membuat, tentu kami ingin mencobanya di rumah, jualan mie ayam,” tambah Halimah.
Kegiatan itu merupakan bimbingan kemandirian klien Bapas Kelas II Jember melalui bimbingan kemandirian pembuatan hidangan sepinggan dari kiat pemasaran menuju klien hidup mandiri dan sejahtera. “Pelatihan ini selama dua hari, agar klien Bapas bisa mandiri,” ucap I Putu Astawa, Kepala Bapas Kelas II JemberMenurut dia klien Bapas tersebut meliputi narapidana dari berbagai kasus, seperti narkoba, pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya. Ada yang bebas bersyarat dan cuti bersyarat atau cuti menjelang bebas. Namun, untuk bisa cuti harus disurvei terlebih dahulu, apakah sudah layak atau tidak.
“Warga binaan kami tak hanya di Jember, tapi se Tapal Kuda. Jumlahnya sekitar 1.200,” aku pria yang akrab disapa Putu tersebut. Sedangkan jumlah personel Bapas sangat terbatas, yakni 13 orang. Setiap bulan, pihaknya mendapat sekitar 40 warga binaan dari Lapas.
Tugas kami, lanjut Putu, adalah agar klien Bapas tersebut bisa diterima di masyarakat secara utuh dan bisa mandiri. Sebab, tak semua warga bisa menerima mereka pulang kembali karena berbagai alasan. Misal meresahkan warga lingkungan sekitarnya.
Untuk itulah, setiap narapidana yang hendak keluar dan pulang ke masyarakat. Mereka dilatih agar memiliki keterampilan dan berdaya. Apalagi sekarang hampir menjelang bulan puasa, sehingga mereka dilatih membuat kue. “Karena ada klien Bapas yang keluar dan menjual kue, laris,” tuturnya.
Sementara itu, Suprihartono kepala SMKN 3 Jember menambahkan, para klien Bapas itu sudah diannggap sebagai alumni sekolah. Jika mereka pulang dan mengembangkan usaha dari ilmu yang diperoleh dari SMKN3, pihaknya bersedia untuk ikut mendampingi.
“Kalau sudah buka usaha telpon SMKN 3, kalau ada yang dibutuhkan kami siap membantu,” pungkasnya. (gus/hdi/har/jawapos.com)

Sumber:http://radarjember.jawapos.com/read/2017/05/04/2588/mantan-napi-dilatih-mandiri-/2

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.