Kota Jember Kembali Meraih Adipura
Jember, Wartajember.co.id - Kota Suwar Suwir Jember dipastikan kembali meraih sertifikat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Prestasi ini sekaligus mengakhiri penantian selama 23 tahun, untuk mendapat penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup tersebut.
Kepastian diraihnya sertifikat itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, Arismaya Parahita. Bahkan menurutnya, undangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sudah diterima oleh Bupati Faida.
“Undangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk bupati di tanggal 2 Agustus 2017 nanti,” katanya, di sela-sela pelatihan bank sampah di Kantor Kecamatan Kaliwates, Kamis (27/7) kemarin.
Arismaya mengaku bangga Kabupaten Jember bisa meraih kembali sertifikat Adipura itu. Karena selama 23 tahun, Jember ‘puasa’ penghargaan tersebut. Ia menilai, sertifikat Adipura itu penting sebagai legitimasi dari pemerintah pusat bahwa Kabupaten Jember berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan di kawasan kota.
“Tentu, itu tidak lepas dari semangat dan komitmen Bupati Faida bersama Wabup Abdul Muqit Arief, yang telah menegaskan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Jember. Selain itu, dukungan masyarakat juga sangat berpengaruh,” jelasnya.
Ia menjelaskan, salah satu bukti konkret dukungan publik atas keberhasilan sertifikat Adipura, terlihat pada semangat warga membangun bank sampah di beberapa perkampungan. Arismaya menambahkan, sesuai kebijakan Bupati Faida, pengelolaan sampah di Jember harus dimulai dari tempat asal sampah.
“Sesuai kajian dari Universitas Jember, sampah mencapai hingga 1.300 ton sampah setiap harinya. Sementara Pemkab Jember, hanya mampu mengelola separuhnya,” ujarnya.
Sehingga, sambung dia, bank sampah menjadi ujung tombak solusi memecah persoalan limbah rumah tangga tersebut. Tentunya dengan perbaikan manajemen sampah dari awal yang dimulai dari masyarakat itu sendiri.
“Kita mencoba untuk mengurangi (produksi sampah) dengan perbaikan manajemen dari titik awal. Alhamdulillah masyarakat mendukungnya dengan baik,” katanya.
Selain sebagai salah satu pendorong meraih sertifikat Adipura untuk Kabupaten Jember, bank sampah juga mampu menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat yang menjadi anggotanya. Sebab di sana, Arismaya menandaskan, ada transaksi yang menghasilkan uang. ( Lumlawalata/HMS/AB )
Kepastian diraihnya sertifikat itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jember, Arismaya Parahita. Bahkan menurutnya, undangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sudah diterima oleh Bupati Faida.
“Undangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk bupati di tanggal 2 Agustus 2017 nanti,” katanya, di sela-sela pelatihan bank sampah di Kantor Kecamatan Kaliwates, Kamis (27/7) kemarin.
Arismaya mengaku bangga Kabupaten Jember bisa meraih kembali sertifikat Adipura itu. Karena selama 23 tahun, Jember ‘puasa’ penghargaan tersebut. Ia menilai, sertifikat Adipura itu penting sebagai legitimasi dari pemerintah pusat bahwa Kabupaten Jember berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan di kawasan kota.
“Tentu, itu tidak lepas dari semangat dan komitmen Bupati Faida bersama Wabup Abdul Muqit Arief, yang telah menegaskan dalam RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Jember. Selain itu, dukungan masyarakat juga sangat berpengaruh,” jelasnya.
Ia menjelaskan, salah satu bukti konkret dukungan publik atas keberhasilan sertifikat Adipura, terlihat pada semangat warga membangun bank sampah di beberapa perkampungan. Arismaya menambahkan, sesuai kebijakan Bupati Faida, pengelolaan sampah di Jember harus dimulai dari tempat asal sampah.
“Sesuai kajian dari Universitas Jember, sampah mencapai hingga 1.300 ton sampah setiap harinya. Sementara Pemkab Jember, hanya mampu mengelola separuhnya,” ujarnya.
Sehingga, sambung dia, bank sampah menjadi ujung tombak solusi memecah persoalan limbah rumah tangga tersebut. Tentunya dengan perbaikan manajemen sampah dari awal yang dimulai dari masyarakat itu sendiri.
“Kita mencoba untuk mengurangi (produksi sampah) dengan perbaikan manajemen dari titik awal. Alhamdulillah masyarakat mendukungnya dengan baik,” katanya.
Selain sebagai salah satu pendorong meraih sertifikat Adipura untuk Kabupaten Jember, bank sampah juga mampu menghasilkan nilai tambah bagi masyarakat yang menjadi anggotanya. Sebab di sana, Arismaya menandaskan, ada transaksi yang menghasilkan uang. ( Lumlawalata/HMS/AB )
Sumber:http://www.wartajember.co.id/2017/07/kota-jember-kembali-meraih-adipura.html
Post a Comment