Keren! Selesaikan Masalah Pertanian Cukup di Android
JEMBER – Permasalahan pertanian yang dihadapi oleh petani sekarang bisa dikonsultasikan secara online. Mahasiswa jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Jember (Polije) mampu menciptakan aplikasinya, yakni grow up. Petani bisa bertanya tentang masalah yang dialami.
Aplikasi tersebut dibuat karena persoalan petani sering berubah dan berkembang. Sementara wawasan petani tentang ilmu pertanian masih terbatas. Selain itu, untuk konsultasi dengan tenaga ahli pertanian juga sulit terjangkau.
“Untuk itulah kami ciptakan aplikasi untuk menghubungkan petani agar bisa sharing dengan ahli pertanian,” kata Misbahul Hasan, pembuat aplikasi tersebut. Dalam aplikasi itu, terdapat beberapa fitur untuk para petani.
Pertama adalah Obor Tani untuk mencari tenaga ahli untuk mengkonsultasikan masalah pertaniannya. Kedua, fitur Rembuk Tani yang berfungsi untuk sharing dengan para tenaga ahli pertanian. “Sehingga bisa memberikan arahan agar pertaniannya lebih baik,” ucapnya Misbah.
Fitur ketiga adalah Ranca Tani, yakni ramalan petani sebagai pendukung keputusan petani untuk menanam komoditas tertentu. Sebab, perkembangan cuaca bisa dilihat dari aplikasi Grow Up. “Swasembada diharapkan bisa terwujud kembali melalui aplikasi ini, sebab masalah pertanian bisa diselesaikan,” terangnya.
Mahasiswa dan akademisi, kata dia, memiliki peran untuk memajukan para petani. Salah satunya melalui riset yang dilakukan agar petani bisa meningkatkan kualitasnya. Sehingga swasembada pangan bisa tercapai.
Petani bisa mengakses aplikasi tersebut dari komputer dan android. Android sudah banyak yang dimiliki oleh petani. Caranya, bisa download di playstore dan internet. “Kami harus memperkenalkan aplikasi ini bagi para petani, mereka perlu tahu bahwa ada media untuk konsultasi pada ahlinya,” paparnya.
Tenaga ahli dalam aplikasi tersebut merupakan orang pilihan yang kompeten di bidang pertanian. Mereka adalah para pakar yang sudah diseleksi untuk menjadi konsultan di bidang pertanian. “Sampai sekarang sudah ada 20 tenaga ahli dari mahasiswa dan dosen yang ada di aplikasi tersebut,” jelasnya.
Aplikasi yang akan dilombakan di Kaplan University Singapore tersebut merupakan bimbingan dari Ratih Ayuninghemi. “Aplikasi ini merupakan murni ide mahasiswa,” aku Ratih.
Start-up itu diharapkan bisa menjadi jawaban kebutuhan masyarakat karena memberikan data yang jelas. Sebab data dan keilmuannya bisa dipertanggungjawabkan dan bisa dipakai oleh masyarakat luas. “Kami berupaya agar semua permasalahan petani bisa dicarikan solusi dari aplikasi ini,” pungkasnya.
(jr/gus/har/JPR)
Sumber:www.radarjember.co.id
Post a Comment